Jumat, 05 Desember 2014

SISTEM KOPLING

SISTEM KOPLING

FUNGSI
Untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi

KOPLING DIBEDAKAN DALAM BEBERAPA JENIS, YAITU :
1. KOPLING MANUAL


KOMPONEN UTAMA KOPLING
1. RODA GILA
2. PLAT KOPLING
3. PLAT PENEKAN
4. PEGAS DIAFRAGHMA
5. TUTUP KOPLING
6. BANTALAN PEMBEBAS
7. GARPU PEMBEBAS





 FUNGSI KOMPONEN UTAMA KOPLING
1. FLY WHELL (RODA GILA)
    Tempat kedudukan sistem kopling
2. DISC CLUTCH (PLAT KOPLING)
    Media penghantar putaran dari mesin ke transmisi
3. PRESSURE PLATE (PLAT PENEKAN)
    Untuk menekan clutch disc
4. DIAFRGHMA SPRING (PEGAS DIAFRAGHMA)
    Untuk memberikan tekanan pada pressure plate
5. CLUTCH COVER (TUTUP KOPLING)
    Untuk menjepit clutch disc terhadap fly wheel
6. RELEASE BEARING (BANTALAN PEMBEBAS)
    Untuk meneruskan gaya tekan dari release fork
7. RELEASE FORK (GARPU PEMBEBAS)
    Untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafraghma spring

JENIS-JENIS KOPLING
1. KOPLING MANUAL
    TERDIRI DARI :
a. KOPLING SINGLE PLATE



     








b. KOPLING DOUBLE PLATE 



 









2. KOPLING AUTOMATIS

Torque Converter di digunakan pada kopling otomatis sebagai pengganti kopling manual





  






SISTEM PENGGERAK KOPLING
1. SISTEM PENGGERAK MEKANIS



Pada sistem ini tenaga yang digasilkan dorongan pedal yang menggerakkan Release Fork diteruskan langsung oleh kabel pembebas. 
Mekanisme penggerak in sekarang kurang banyak digunakan, karena memiliki kekurangan yaitu, untuk kendaraan besar seperti truk yang memerlukan kekuatan besar kurang kuat, dan penekanannnya lambat


 





2. SISTEM PENGGERAK HIDROLIK

Sistem pengggerak ini menggerakkkan Release Fork melalui mekanisme penekanan minyak rem secara Hidrolis. Sistem ini sangat efisien dan cepat dalam pemindahan tenaga dari injakan pedal ke Release Fork




 

CARA KERJA
Bila pedal kopling di pijak, minyak yang terdapat dalam silinder utama akan terdesak keluar melalui pipa, selanjutnya mendesak torak di dalam silinder slave silinder kemudian menggerakkan release fork








FUNGSI RELEASE CYLINDER 
Menggerakkan piston dengan tekanan hidrolik dari  silinder utama dan mengoperasikan release fork melaui tongkat pendorong










 PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING
1. BUKALAH KOPLING DAN RUMAH KOPLING













2. LAKUKAN PENGUKURAN PADA FLY WHEEL MENGGUNAKAN DIAL INDIKATOR



KEOLENGAN MAKSIMUM = 0,1 mm









3. PERIKSALAH KEDALAMAN PAKU KELING PADA CLUTCH DISC DENGAN SIGMAT


KEDALAMAN PAKU KELING MINIMUM = 0,3 mm









4. PERIKSALAH PEGAS DIAFRAGHMA DARI KEAUSAN



LIMIT KEDALAMAN = 0,6 mm
LEBAR = 5,0 mm








 5. PERIKSA CELAH PRESSURE PLATE

 CELAH STANDART = 0,5 mm









6. PERIKSA KONDISI RELEASE BEARING DARI KEOLENGAN













TROUBLE SHOOTING
1. KOPLING SLIP
    - Permukaan plat kopling aus atau terbakar
    - Permukaan plat kopling terkontaminasi oleh minyak pelumas

2. KOPLING GADUH
    - Tidak terdapat pelumas pada sambungan dari sistem penggerak kopling
    - Bantalan mekanisme pelepas kopling sudah aus atau rusak

3. KOPLING MENGGESEK
    - Jarak antara kopling dengan lantai terlalu rendah
    - Permukaan plat kopling rusak

SISTEM TRANSMISI

SISTEM TRANSMISI

PENEMU TRANSMISI : LOUIS-RENE PANHARD dan EMILE LEVASSOR

Fungsi : Untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga kendaraan dapat berhenti, meskipun mesin tetap dalam keadaan hidup

SISTEM TRANSMISI DI BEDAKAN MENJADI 2 JENIS YAITU :
1. SISTEM TRANSMISI MANUAL
    1. Slidingmesh Type
    2. Constantemesh Type
    3. Syncromesh Type
    
2. SISTEM TRANSMISI OTOMATIS
    1. Manumatic Type
    2. Semi Automatic type
    3. Elelctro Hidraulic Type
    4. Dual Clutch Type

URAIAN
1. TRANSMISI MANUAL
 
Transmisi Manual terdiri dari empat komponen utama, yaitu :
1. Input Shaft
2. Output Shaft
3. Counter Gear
4. Reverse Gear











Sistem Transmisi Manual dikenal juga sebagai transmisi "Gearbox" yang terdiri dari :
1, Transmisi Sekuensial
2, Transmisi Non Sekuensial
3. Transmisi tanpa Sinkronisasi
4. Transmisi dengan Sinkronisasi
4. Transmisi Pre Selektor

JENIS-JENIS TRANSMISI MANUAL
1. SLIDINGMESH TYPE
Jenis ini merupakan dasar pertama kali ditemukannya transmisi, dengan konstruksi yang sangat sederhana. Transmisi jenis ini sudah tidak lagi dikembangkan, walaupun demikian jenis ini masih sering digunakan dan terbatas hanya untuk gear percepatan dan mundur





2. CONTSTANTMESH TYPE
Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis slidingmesh type, dimana bentu gear tidak lagi lurus melainkan helical, walaupun demikian saat perpindahan gera masih terjadi kesukaran
Dinamakan constantmesh type karena counter gear selalu berkaitan atau berhubungan dengan gear pada main shaft. sedangkan gear pada main shaft dihubungkan dengan perantara bearing sehingga gear dan main shaft dapat berputar bebas.


 
3. SYNCROMESH TYPE

Transmisi jenis ini mempunyai konstruksi seperti jenis constantmesh. pada jenis ini untuk memindahkan putaran dari main gear ke main shaft digunakan syncromesh, sehingga perpindahan putaran dapat dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan.







JENIS-JENIS TRANSMISI AUTOMATIC
    1. MANUMATIC TYPE

Transmisi Manumatic berasal dari kata "Manual" dan "Automatic"
Pada transmisi ini pengemudi cukup memilih tanda (+) untuk menaikan rasio perpindahan gigi dan tanda (-) untuk menurunkan rasio perpindahan gigi.
Perpindahan gigi terjadi secara sekuensial











2, SEMI AUTOMATIC TYPE

Pada Transmisi ini menggunakan Sensor Elektrik, Sistem Pneumatik dan Prosesor, serta Actuator untuk mengeksekusi perintah pengemudi saat memindahkan rasio perpindahan gigi transmisi











3. ELEKTRO HIDRAULIC TYPE

Transmisi ini merupakan transmisi buatan Jepang yang dikenal dengan "HondaMatic"
Pada transmisi ini terdapat komponen Pompa Hidraulic, Hidraulic Motor Piston dan jugaPompa Swash Plate yang bekerja menyerupai cara kerja sistem AC jenis Swash Plate







4. DUAL CLUTCH TYPE

Pada transmisi ini terdapat dua buah kopling yang saling terhubung dalam satu poros Infut Shaft.












MEKANISME PEMINDAH GIGI

1. JENIS PENGONTROL REMOTE
    1. COLUMN SHIFT TYPE
Pada jenis ini tuas pemindah terpisah dengan transmisi, tuas pemindah berada di batang kemudi













2. FLOOR SHIFT TYPE
Pada jenis ini posisi tuas pemindah berada tepat di lantai bagian bawah dari kemudi















 2. JENIS PENGONTROL LANGSUNG


Pada jenis ini tuas pemindah gear transmisi berada langsung pada transmisi sehingga proses pemindahan gear transmisi dapat dikontrol dengan baik







KERUSAKAN-KERUSAKAN TRANSMISI
1. GEAR SUKAR DI PINDAHKAN
2. SAMBUNGAN GEAR RUSAK
3. TERDENGAR BUNYI-BUNYI

SISTEM PENGISIAN

SISTEM PENGISIAN (charging system) PADA KENDARAAN 1

SISTEM PENGISIAN 

http://buletinotomotif.blogspot.com/

Sistem kelistrikan pada mobil selain sistem pengapian dan sistem starter adalah sistem pengisian. Sistem ini merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan atau menghasilkan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.

Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya adalah akan habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap saat,utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.Dengan demikian agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya selalu penuh, maka harus ada suatu sistem yang dapat mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang mempunyai fungsi tersebut.Sistem pengisian bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar. Selama mesin hidup sistem pengisian yang akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian baterai akan selalu penuh muatan listriknya. Arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian adalah arus bolak balik. Padahal semua sistem dan komponen kelistrikan kendaraan memakai arus searah. Diodalah yang berfungsi menyearahkan arus bolak balik.

Adapun komponen sistem pengisian adalah sebagai berikut:

1. Baterai, sebagai sumber arus dan media penyimpanan arus pengisian
2. Kunci Kontak, sebagai pemutus dan penghubung arus dari baterai ke regulator
3. Lampu Indikator Pengisian, sebagai pengontrol adanya pengisian
4. Regulator, sebagai pengontrol arus dan pembatas tegangan pengisian
5. Alternator, sebagai pembangkit arus.

Adapun bagian-bagian dari alternator sebagai berikut:
a. Kipas, sebagi pendingin
b. Pully, sebagai tempat v-belt
c. Stator, merupakan lilitan yang diam
d. Rotor, merupakan lilitan yang bergerak
e. sikat, sebagai penghantar arus

Prinsip kerja:Alternator digerakkan oleh mesin melalui v-belt. JIka arus dari baterai mengalir ke rotor melalui regulator, maka akan terjadi kemagnetan pada lilitan rotor. Selanjutnya jika mesin berputar, rotor juga berputar. Hal ini menyebabkan terjadinya induksi tegangan dari rotor ke kumparan stator. Pada kumparan stator akan dibangkitkan tegangan arus bolak balik yang selanjutnya disearahkan oleh dioda. Arus yang sudah disearahkan akan disalurkan ke baterai. Adapun pengaturan besar kecilnya tegangan pengisian diatur oleh regulator.

Rangkaian sistem pengisian baterai kendaraan dengan alternator dan regulator konvensional :


gbr_rangkian_sistem_pengisian
gbr_rangkian_sistem_pengisian2

 Sumber http://aria-info.blogspot.com/2009/11/sistem-pengisian.html

ALTERNATOR
sistem pengisian
Fungsi : Untuk melakukan pengisian kembali tegangan baterai


KOMPONEN BESAR UTAMA ALTERNATOR


1. ROTOR terdiri dari :
    1..MUR PENGIKAT
    2. PULI
    3. FAN
    4. FRONT HOUSING
    5. ROTOR COIL
    6. SLIP RING
    7. BANTALAN


2. STATOR terdiri dari :
    1. STATOR COIL
    2. DIODE ( + / - )
    3. BRUSH HOLDER
    4. BRUSH
    5. REAR HOUSING

3. REGULATOR
      Fungsi : Untuk memasukkan arus listrik kedalam kumparan rotor, meskipun putarannya berubah-ubah.

CHART REGULATOR 6 TERMINAL
 

KETERANGAN TERMINAL

TERMINAL B (BATTERY / BATERAI)
TERMINAL N (NEUTRAL / NETRAL)
TERMINAL L (LAMP / LAMPU)
TERMINAL IG (IGNITION / PENGAPIAN)
TERMINAL F (FUSE / SIKRING)
TERMINAL E (EMITTANCE / EMITTER)

CARA KERJA SISTEM PENGISIAN DALAM RANGKAIAN
PERHATIKAN ANIMASI BERIKUT

 
PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALTERNATOR 
1. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT ROTOR COIL

 Periksa hubungan terbuka rotor coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus)
 2. PERIKSA CONTINUITAS MASSA ROTOR COIL
Periksa hubungan massa dari rotor coil, jika ada hubungan (Bocor), jika tidak ada hubungan (Baik)

3. PERIKSA DIAMETER SLIPRING
Periksa diameter slipring dari keausan akibat gesekan dengan brush, Diameter standart dari slipring tergantung dari sfesifikasi pabrik, jika sudah aus (Ganti baru)
 4. PERIKSA CONTINUITAS OPEN CIRCUIT STATOR COIL
Periksa hubungan terbuka stator coil, jika ada hubungan (Baik), jika tidak ada hubungan (Putus)

5. PERIKSA CONTINUITAS MASSA STATOR COIL
Periksa stator coil hubungan massa, jika ada hubungan (Bocor), jika tida ada hubungan (Baik)
6. PERIKSA CONTINUITAS DIODA (+) DAN DIODA (-)
 
Periksa  hubungan dioda (+) dan dioda (-), jika salah satu ada hubungan berarti kondisi dioda (Baik)
 7. PERIKSA PANJANG SIKAT
Ukur panjang sikat (sesuai sfesikasi pabrik) jika sudah aus, terbakar atau rusak (Ganti baru)
 KERUSAKAN-KERUSAKAN ALTERNATOR
1. ROTOR COIL PUTUS/TERBAKAR
2. STATOR COIL PUTUS/TERBAKAR
3. DIODA TELAH PUTUS/TERBAKAR
4. REGULATOR COIL RUSAK ATAU TERBAKAR 
5. BRUSH DAN BRUSH HOLDER PUTUS
6. BEARING AUS ATAU RUSAK

Laporan PRAKERIN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI
BENGKEL FAJAR RIZKI
JL.PEMBANGUNAN RT.02/03 TELP (022)6013727,Garut




Oleh :


Nama                   : Diky Prasetya
NIS             : 121310290
KELAS       : XII OTOMOTIF 1


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
JalanSuherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 – 233141
e-mail : smkn2sbi_garut@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK INDUSTRI

Hari            : Sabtu
Tanggal: 18 Oktober 2014


PEMBIMBING

Sekolah
Industri FAJAR RIZKI






Drs. Hendra Gunawan
Obin Rustandi
NIP.196105221985031005




Mengetahui,

Ketua Praktek Kerja Industri
Ketua Program Studi TKR






Gusti Gunawan. S.Pd
Nando Sutanto. S.Pd
NIP.196507061989031011
NIP.197509062005011008




KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dengan baik.Tak lupa shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Laporan ini diajukan untuk mengikuti Ujian Nasional Kompetensi Kejuruan (UNKK).
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis mendapatkan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1.      Bapak Drs. H. Aban Suryana, M.Si sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2.      Bapak H. Gusti Gunawan, S.Pd selaku Ketua Praktik Industri
3.      Bapak Nando Sutanto, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian
4.      Bapak Drs. H. Sofyan selaku Direktur
5.      Bapak H. Rachmat selaku Pembimbing di Industri
6.      Bapak Drs. Hendra Gunawan selaku Pembimbing di Sekolah
7.      Semua pihak yang membantu dalam pelaksaan Praktik Industri

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya dan umumnya bagi pembaca, penulis menyadari bahwa Laporan yang dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritikdan saran yang membangun menjadi hal yang sangat diharapkan penulis.





BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di SMKN 2 GARUT maka siswa-siswi SMKN 2 GARUT kelas XII diwajibkan melaksanakan praktek kerja lapangan .praktek kerja lapanan ini di dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan keterampilan serta sikap sebagai calon mekanik industry . dengan adanya pkl ini siswadi harapkan mewujudkan tujuan pendidikan 3 tahun yaitu menghasilkan lulusan yang terampil, tangguh, siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dengan adanya pkl ini siswa dapat mengetahui dan kondisi kerja dalam bidang industry atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak kalau para siswa akan mencari lapangan kerja sudah memiliki pengalaman kerja selain untuk mencari pengalaman didunia kerja juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional selain untuk tujuan tersebut di atas, PKL juga memiliki latar belakang yaitu mempraktekan bila berada di dunia usaha . selain itu menambah materi yang belum di ajarkan oleh sekolah.

TUJUAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Praktik kerja indstri pada dasarnya mempunyai tujuan yang sangat bermanfaat bagi penulis yang telah melaksanakannya, adapun tujun dri program ini adalah sebagai memberikan kesempatan pada penulis agar mampu beradaptasi dengan lingkungan berikut.
1.    Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang otomotif .
2.    Menumbuhkan dan memantapkan sikap profesional yang di perlukan sebelum memasuki dunia kerja .
3.    Memperluas pengetahuan dan keterampilan penulis tentang Otomotif
4.    Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat memasuki dan terlibat dalam industri .
  WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJAINDUSTRI
        Lokasi Prakik Kerja Industri dilaksanakan di sat lokasi industri. Lokasi adalah BWNGKWL FAZAR RIZKI MOTORJl.Pembangunan GARUT. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri terhitung mulai tanggal 01 JULI sd 30 SEPTEMBER 2014.

TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Tujuan Pembuatan Laporan Praktek kerja industri ini adalah sebagai salah satu bukti bahwa saya selama 3 bulan ini melaksanakan prakerin, memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman praktek kerja di lapangan, khususnya berkenaan dangan proses-proses manufactur, perawatan alat/mesin, dan juga tata tertib dan keselamatan kerja di industri yang sebenarnya, serta melengkapi ilmu dan pengalaman yang tidak didapatkan di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
         Adapun tujuan dari Praktek Kerja Industri. Tujuan dari Praktek Kerja Industri (Prakerin) tersebut adalah:
Memenuhi syarat mengikuti Sidang di program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 2 GARUT.
Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja, khususnyapekerjaan yang ada di bengkel.
Mempelajari hal yang baru di dalam dunia teknik, dengan mengikuti perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek.
Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapatselama masa belajar di sekolah, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/dunia kerja yang sesungguhnya.
Mempelajari hal yang baru di dalam dunia teknik, dengan mengikuti perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan tempat melaksanakan kerja praktek.
Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapatselama masa belajar di sekolah, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/dunia kerja yang sesungguhnya.
PEMBATASAN RUANG LINGKUP

a.Penjelasan mesin di industry.
b. Memeriksa dan perawatan mesin.
c.Menjamin ketersediaan fasilitas produksi.







BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. SEJARAH PERUSAHAAN
            FAZAR RIZKI MOTOR didirikan sekitar 19 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1995 letaknya yang begitu strategis serta sangat mudah ditemukan,namun ke beradaan bengkel ini sudah pindah beberapa kali,namun para pelanggannya masih setia.
            Pada awal nya bengkel Fajar Rizki didirikan oleh orang tua kepala bengkel yang sekarang,sehingga bengkel ini turun menurun didirikan dan semakin berkembang.disini kita bisa service KAKI-KAKI,TUNE UP,GANTI OLI dan lain lain.saya melaksanakan PRAKERIN di tempat ini sangat senang sekali,ditempat ini karena kepala dan mekanikn bengkel nya begitu ramah-ramah terhadap siapapun yang berada ditempat ini dengan begitu saya bisa menyerap ilmu dengan nyaman. Identitas Bengkel,yaitu:
nama bengkel  : FAZAR RIZKI
alamat             
bidang usaha       : Ganti Oli,Tune Up,dan Kaki-Kaki


BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1. TINJAUAN UMUM
Sistem pelumasan mesin bensin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Pk9HvhICap0_Toli8kj8TScx6kru5WUMQoJNZ-rruqD88CvdDDg85PTOSy6rYLQ9EKupXzbk5SFbtQMXMMkFdudUt85DKBLSjlbwqZrHU8gUiw35MFs_hQAhugkVMDNsoYN5hMiBHgRB/s400/carter.jpg
Gambar : 1 Sebuah Sistem Pelumasan.

Pelumasan
            pelumas atau yang disebut dengan oli – merupakan bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan? Jawaban yang paling sederhana adalah untuk mengatasi gesekan. Dua permukaan logam yang bergerak satu sama lain mempunyai gesekan. Fungsi pelumas adalah “memisahkan” dua permukaan logam yang saling bergesekan itu agar keausan dapat dikurangi. Jika tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya. Mesin bisa rontok !
Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu juga berfungsi untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang nantinya akan “dititipkan” di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari pelumas yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi dan mempertahankan tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar pembentukan seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar meningkat – yang berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat menghasilkan suatu pelumas berkualitas tinggi.
Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang untuk mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta pengangkut. Namun seratus tahun belakangan ini – sejak ditemukannya minyak bumi, perkembangan pelumas memasuki era baru. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin otomotif dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih tinggi. Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval pergantian pelumas yang lebih lama.

Fungsi Pelumas :

·         Mengendalikan gesekan
·         Mencegah keausan
·         Mendinginkan mesin
·         Mencegah korosi
·         Memelihara mesin tetap bersih
·         Memaksimumkan kompresi, mempertahankan tekanan

Gesekan dan Keausan :

·         Gesekan : Hambatan yang menahan gerakan pada dua permukaan yang saling berkontak dan bergerak relative.
·         Akibat dari gesekan : timbul keausan, kehilangan energi, timbul getara (bunyi)
·         Keausan : proses hilangnya sebagian material dari salah satu atau kedua permukaan yang saling berkontak dan bergerak relative.
·         Akibat dari keausan : mengurangi umur pakai mesin, mengurangi kinerja mesin
Bahan dasar dan Aditif
            Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari crude oil (minyak mentah). Tapi tidak semua crude oil bisa diolah menjadi base oil. Hanya minyak mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar pelumas. Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, ke dalam base oil ditambahkan aditif. Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound) dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam base oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk membersihkan mesin, mengurangi gesekan, meminimalkan keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.

Memilih Pelumas
            Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan “kepentingan” mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel (dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas (SAE).
Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
            Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata “API Service”, diikuti dengan klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan (SAE)
            Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan “lapisan” di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum. Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan. Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas dipakai standar SAE – Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
  1. Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade)
    Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
2.      Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade)
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll
Pelumas mono grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur. Kini yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas multi grade memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah (W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
beberapa jenis pelumas yang beredar di Indonesia.

            Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar,pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin  lainnya, karena di sini terdapat panas terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan dalam ruang pembakaran.
Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah:
1. Menyerap dan memindahkan panas.
    2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan silinder sehingga tekanan tidak bocor      dari ruang pembakaran.
3. Sebagai bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada sistem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.

FUNGSI PELUMASAN
1.Mengurangi gesekan
            Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran  dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).

2.Sebagai peredam
            Piston, batang piston dan  poros engkol merupakan  bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.

3.Sebagai anti karat
            Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah
1. dinding silinder dan torak
2. bantalan poros engkol dan batang penggerak
3. bantalan poros kam
4. mekanisme katup
5. pena poros
6. kipas pendingin
7. pompa
8. mekanisme pengapian



Fungsi dari oli pelumas :
1. Mengurangi keausan engine agar minimum.
2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.
3. Memindahkan panas.
4. Mengurangi suara engine
5. Sebagai perapat.
6. Membersihkan kompone-komponen engine.

3.2 KONSTRUKSI/MODEL

A.Macam - macam sistem pelumasan
            Sistem pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita kelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
1. Jenis percik ( splash type)
                Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat  mesin berputar, maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
                Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk mensirkulasikan minyak pelumas.  Jenis inilah yang sekarang digunakan pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
  • model roda gigi ( gear type )
·       model trocoid  
3. Jenis kombinasi
             Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1 dan tipe 2 .
B.Tipe-tipe penggunaan sistem pelumasan pada mesin bermotor
1.Engine 2 Langkah (2TAX)
            Dalam engine dua langkah, oli pelumas dicampurkan dengan sebuah perbandingan campuran dengan bahan bakar, dan dimasukkan dalam tangki. Campuran oli dan bahan bakar dikabutkan melalui karburator kedalam ruang engkol disini melumasi bagian-bagian bergerak engine.



2.Tipe system pelumasan panci kering
            Beberapa engine menggunakan sistem pelumasan panci kering. Oli pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau penampung yang terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan kebagian-bagian yang bergerak oleh saluran serambi utama atau pembuluh (saluran-saluran halus) dalam engine. Setelah melumasi komponen yang bermacam-macam, oli jatuh dipanci oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa pembilas mengambil oli tersebut dan mengembalikan ke penampung / tangki oli untuk disirkulasikan ulang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAoNtfnIsw-2HGCT3im9AldZN5F-eMP-S_bE2wBkZfswmV6lrI8qFSXwLqdqhZF0nlMo8o6Q0UtWsrHOAGb8AB-AYRJrkdCHKhbFmf8BABl16JmHMV03sw6cLombbfQppDov1SPqAj7jzF/s640/pend2.jpg
Gambar : 3 Sistem Pelumasan Panci Kering.
3.Engine stationer 4 langkah kecil
            mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling bagian-bagian setengah bagian bawah engine.
Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli menembus bagian-bagian bawah yang bergerak.
4.Sistem penyaringan tipe aliran penuh
            sistem penyaringan tipe aliran penuh dan penyaringan tipe by-pass adalah bahwa sistem aliran penuh menggunakan sebuah elemen kertas atau model kaleng atau cartridge yang terpasang antara pompa oli dan saluran utama oli, untuk menyaring semua partikel ukuran besar sebelum menggores bantalan dan bagian-bagian penggerak lain.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQeaziXhC453SJxo5QIW5JmMU9H9YUg2XMBjdypVd7Ps7UxiVr1UAnr9FTS8yjjfzEoli49ykMlOJScn_CdMSBzWN_Rx0dcKwXw2EKej4K-LxsdlheMk4gU050mPHFX5WWR46-cRJ6rklB/s400/s.jpg
Gambar : 4 Sringan Oli Aliran Penuh.

5.Sistem penyaringan tipe by-pass
            sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa tersaring.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKA0FNCOU4u_V0IfSjCZR-bkVkBELJqfN7l31ZV1FaIcDm96FwYxMykaAwTjMJL6VUSK254hwg7GyOUTEnPKzjENBEe04A6noVd4Zkkp0obhUp2beTVK0J2jKXpjGV4Zl4ply7PvQ11fS2/s1600/sdf2.jpg
Gambar : 5 Saringan oli By-pass.
6.Sistem pelumasan mesin tipe tekanan
            sistem pelumasan mesin tipe tekanan memiliki tambahan sebuah saringan pengambil (saringan kasar) dari pengayak baja selain telah dilengkapi saringan oli dengan elemen kertas (saringan halus). Saringan tambahan ini dipasangkan pada panci oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri dari sebuah saringan kasar atau pengayak. Fungsi primernya adalah untuk mencegah pertikel-pertikel besar terisap naik ke pompa oli atau saluran oli.
Tipe-tipe perbedaan pompa oli pelumas:
1. Pompa roda gigi.
2. Pompa rotor.
3. Pompa sabit.

Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada engine untuk menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.

Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.



3.3  NAMA BAGIAN DAN FUNGSI

Sistem Pelumasan Dalam Mesin Mobil | Bengkel Resmi Toyota Surabaya
Komponen-komponen Sistem Pelumasan :
Oil Pressure Switch

            Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat
mesin mobil dinyalakan.
Oil Pump
            Suatu
komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
Oil Strainer
            Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.
Karter atau panci oli
            terletak pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasan engine.
Tutup pengisi oli
            ketika dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat dimasukan kedalam engine.


Tongkat kedalaman
            merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah oli engine dengan benar.
Katup pembebas tekanan oli
            memungkinkan takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen sistem pelumasan.
saringan oli
            dipasangkan untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli engine yang dapat menimbulkan kerusakan engine.
Katup By-pass
            dipasangkan yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan jalan pintas ketika saringan buntu/ penuh klotoran.
Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa,
            sebagai dipelumas menuju engine.
Pendinginan oli
            sesuatu yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan memindahkan kelebihan panas dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin.
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV))
            dirancang untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR8siBioCaXSfGOnaXNDuoI9bkqAYn99TpU5wrc9rTkgCsgna44_cUZ_E4XQAN_m9BUZne9ml0uD_fqcneRn93EUdTuDuGshRxPhxzjJAiS_iYAvyRFaEDspsK_nQ-Mq0ZmdOu7WJfMvkO/s400/pendingin.jpg
Gambar : 2 Positive Crankcase Valve (PCV)








3.4  CARA KERJA


http://cahayawahyu.files.wordpress.com/2013/02/97216-004-d655301c.jpg?w=320&h=266

Prinsip kerja sistem pelumasan:
            Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang diputarkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rocker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rocker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bawah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizOLvBbivNyNivggfyHouFLBP2yAHQGOJG-K8eM31dsNFMgTJQ9Oh_r5EHZLyKe_vnbQdfw9hjh5QEvaiSr2-ttEfYwGlWTfV0fueYa-0mHw93ZUcY7H210WhQTtAQ1gr1iX622-BvLDWE/s320/untitled.JPG
Apabila mesin mulai distart, gesekan antara bagian-bagian mesin akan mengurangi tenaga mesin. Oli pelumas yang memberikan pelumasan secara tetap pada bagian-bagian mesin untuk mencegah dan membatasi keausan. Pelumasan ini dilakukan oleh sistem pelumasan mesin.
3.5  GANGGUAN-GANGGUAN
A.PERUBAHAN WARNA MINYAK MESIN
1.Warna merah berarti minyak tercampur bensin
2.Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
3.Warna susu berarti bercampur dengan air
4.Warna coklat berarti bercampur dengan karbon

B.Lima kondisi yang mengotori oli pelumas:

1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi bercampur dengan oli.
4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston kedalam ruang engkoll.
5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
C.Kondisi yang terasa pada saat mesin hidup:
1.Mesin terasa tidak stabil karena tingkat kekentalan sudah mengurang
2.Apabila saringan oli bocor dapat mengakibatkan mengurangnya oli di dalam mesin
3.Bila pompa oli tidak berfungsi dapat mengakibatkan hal yang fatal yaitu turun mesin karena gesekan yang terjadi sangat keras pada komponen yang bergesekan
4.Tercampur dengan bahan material
5.Tercampur dengan air

3.6  Keselamatan kerja

1.Memakai baju praktek saat melakukan pekerjaan
2.Memakai sepatu bengkel agar terhindar dari kecelakaan
3.Memakai topi agar terhindar dari cairan benda  yang dapat mengakibatkan kecelakaan
3.Hati-hati dalam membongkar dan memasang komponen
4.Simpan komponen yang telah di bongkar di tempat yang agar tidak hilang atau ruksak
5.Teliti dalam mengamati/mengecek komponen yang akan di periksa agar tidak salah dalam membenarkan kerusakannya

































BAB IV

PELAPORAN

PEMERIKSAAN

CARA PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS

1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
2. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali dengan tepat.
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
6. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
7. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
8. Periksa perubahan warna minyak mesin

PENGUKURAN

            Cara pengukuran minyak pelumas atau oli dapat di lakukan dengan cara menuangkan oli yang bekas dan baru ke dalam wadah berbeda,lalu lakukan percobaan dengan menumpah kan oli tersebut ke tempat yang datar.apabila oli menggumpal berarti oli tersebut masih bagus tingkat kekentalan nya,namun apabila oli berceceran oli tersebut sudah tidak layak pakai,karena apabila di pakai dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen yang bergesekan dalam mesin

KESIMPULAN GANGGUAN

            Jadi gangguan pada pelumasan sangat lah berbahaya,karena pelumasan sangat penting dalam kinerja mesin.apabila sistem pelumasan tidak ada maka gesekan pada komponen akan sangat keras dan komponen akan cepat aus.

Memasang dan menyetel

1.Mengganti oli
1).Pertama-tama sebelum membuka baud pembuangan sediakan terlebih dahulu wadah untuk menampung oli yang akan dikeluarkan
2).Buka terlebih dahulu baud pembuangan oli pada panci oli dengan menggunakan kunci shock 17   
3).Setelah oli keluar tunggu beberapa menit agar semua oli keluar yang ada di dalam mesin
4).Setelah oli keluar semua tutup kembali baut pembungan oli
5).Lalu buka temler/tutup pengisian oli yang ada di kepala silinder
6).Masukkan oli dengan menggunakan corong agar oli masuk dengan rapih
7).Setelah semua tertuang,tutup kembali temler/penutup pengisian oli

2.Pompa Oli
Membongkar:
1).Turunkan terlebih dahulu oli seperti langkah penggantian oli
2).Buka baut yang ada pada panci oli menggunakan kunci letter T 10
3).Setelah terbuka,lepaskan pompa oli yang ada di dalam panci oli dengan menggunakan kunci letter T 12
Memasang:
1).Pasangkan kembali pompa oli pada blok mesin menggunakan kunci letter T 12
2).sebelum memasangkan panci oli,lapisi terlebih dahulu lapisan panci oli yang akan menempel pada blok mesin menggunakan threebonds agar tidak terjadi kebocoran
3).lalu pasangkan panci oli menggunakan kunci letter T 10

3.Saringan oli
Membongkar
1).Lepaskan saringan oli yang menempel pada blok mesin dengan menggunakan kunci Timing Chain
Memasang
1).Sebelum di pasangkan kembali lihat terlebih dahulu saringan oli bila ada bahan material yang terdapat di dalam saringan oli
2).Setelah di cek,pasangkan kembali menggunakan kunci Timing Chain




BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

          Pelumasan merupakan sistem yang sangat penting dalam kinerja mesin,karena system pelumasan berfungsi untuk meredam gesekan atau melemaskan mesin pada saat mesin menyala,karena apabila tidak adanya system pelumasan akan terjadinya getaran yang kencang bila mesin di hidupkan
            Namun gejala yang sering terjadi adalah kerusakan yang sangat fatal bahkan mesin bisa sampai over houl akibat oli yang tidak mengalir ke atas yang di sebab kan oli rusaknya pompa oli atau berkurang nya oli karena terjadi kebocoran.

SARAN

Dengan segenap kekurangan keterbatasan yang di miliki, penulis  menyarankan bagi semua pembaca khususnya siswa/siswi SMK Ma'arif Garut  terutama adik kelas agar lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam  melaksanakan program yang di adakan di sekolah dan bagi semua teman  perjuangan agar tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan  potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan penulis  merasa bahwa karya yang telah di buat ini masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang dapat  membangun semangat kami agar dapat membuat yang lebih baik dari sebelumnya.     Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1.      kepada pihak sekolah SMK Ma'arif Garut agar tetap menyelenggarakan  program prakerin sebagai bekal kami dalam memasuki dunia industri di
        kemudian hari.
2.      dan kepada pihak sekolah tingkatkan lagi kualitas monitoring demi  kenyamanan kita semua.
3.      pada pihak perusahaan dalam hal ini NUGRAHA MOTOR agar senantiasa berpartisipasi membantu program pendidikan terutama tidak segan  memberikan bekal ilmu di lapangan bagi peserta prakerin peran serta pihak  perusahaan turut membantu pula menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai di lapangan kerja nanti.