LAPORAN PRAKTEK
KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI
BENGKEL FAJAR RIZKI
JL.PEMBANGUNAN RT.02/03 TELP
(022)6013727,Garut

Oleh
:
Nama :
Diky Prasetya
NIS : 121310290
KELAS : XII OTOMOTIF 1
DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
GARUT
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
JalanSuherman
No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 – 233141
e-mail
: smkn2sbi_garut@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK INDUSTRI
Hari : Sabtu
Tanggal: 18 Oktober 2014
PEMBIMBING
Sekolah
|
Industri FAJAR
RIZKI
|
|
|
|
|
|
|
Drs. Hendra Gunawan
|
Obin
Rustandi
|
NIP.196105221985031005
|
|
Mengetahui,
Ketua Praktek Kerja Industri
|
Ketua Program Studi
TKR
|
|
|
|
|
|
|
Gusti Gunawan. S.Pd
|
Nando Sutanto. S.Pd
|
NIP.196507061989031011
|
NIP.197509062005011008
|
|
|
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini dengan baik.Tak lupa shalawat
serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Laporan ini diajukan
untuk mengikuti Ujian Nasional Kompetensi Kejuruan (UNKK).
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis
mendapatkan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Aban Suryana, M.Si sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2. Bapak H. Gusti Gunawan, S.Pd selaku Ketua Praktik Industri
3. Bapak Nando Sutanto, S.Pd selaku Ketua Program Keahlian
4. Bapak Drs. H. Sofyan selaku Direktur
5. Bapak H. Rachmat selaku Pembimbing di Industri
6. Bapak Drs. Hendra
Gunawan selaku Pembimbing di Sekolah
7. Semua pihak yang membantu dalam
pelaksaan Praktik Industri
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya dan
umumnya bagi pembaca, penulis menyadari bahwa Laporan yang dibuat ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritikdan saran yang membangun
menjadi hal yang sangat diharapkan penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Sesuai dengan program
pendidikan tiga tahun di SMKN 2 GARUT maka siswa-siswi SMKN 2 GARUT kelas XII
diwajibkan melaksanakan praktek kerja lapangan .praktek kerja lapanan ini di
dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan keterampilan serta sikap sebagai
calon mekanik industry . dengan adanya pkl ini siswadi harapkan mewujudkan
tujuan pendidikan 3 tahun yaitu menghasilkan lulusan yang terampil, tangguh,
siap pakai, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dengan adanya pkl ini
siswa dapat mengetahui dan kondisi kerja dalam bidang industry atau dunia usaha
yang sebenarnya. Maka kelak kalau para siswa akan mencari lapangan kerja sudah
memiliki pengalaman kerja selain untuk mencari pengalaman didunia kerja juga
merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional selain untuk tujuan
tersebut di atas, PKL juga memiliki latar belakang yaitu mempraktekan bila
berada di dunia usaha . selain itu menambah materi yang belum di ajarkan oleh
sekolah.
TUJUAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Praktik
kerja indstri pada dasarnya mempunyai tujuan yang sangat bermanfaat bagi penulis
yang telah melaksanakannya, adapun tujun dri program ini adalah sebagai
memberikan kesempatan pada penulis agar mampu beradaptasi dengan lingkungan
berikut.
1. Meningkatkan
dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang otomotif .
2. Menumbuhkan
dan memantapkan sikap profesional yang di perlukan sebelum memasuki dunia kerja
.
3. Memperluas
pengetahuan dan keterampilan penulis tentang Otomotif
4. Melatih
mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat memasuki dan
terlibat dalam industri .
WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJAINDUSTRI
Lokasi
Prakik Kerja Industri dilaksanakan di sat lokasi industri. Lokasi adalah
BWNGKWL FAZAR RIZKI MOTORJl.Pembangunan GARUT. Waktu pelaksanaan Praktik Kerja
Industri terhitung mulai tanggal 01 JULI sd 30 SEPTEMBER 2014.
TUJUAN
PEMBUATAN LAPORAN
Tujuan Pembuatan
Laporan Praktek kerja industri ini adalah sebagai salah satu bukti bahwa saya
selama 3 bulan ini melaksanakan prakerin, memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengalaman praktek kerja di lapangan, khususnya berkenaan dangan proses-proses
manufactur, perawatan alat/mesin, dan juga tata tertib dan keselamatan kerja di
industri yang sebenarnya, serta melengkapi ilmu dan pengalaman yang tidak
didapatkan di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Adapun
tujuan dari Praktek Kerja Industri. Tujuan dari Praktek Kerja Industri
(Prakerin) tersebut adalah:
• Memenuhi syarat mengikuti Sidang di program
keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMKN 2 GARUT.
• Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman kerja,
khususnyapekerjaan yang ada di bengkel.
• Mempelajari hal yang baru di dalam dunia
teknik, dengan mengikuti perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan
tempat melaksanakan kerja praktek.
• Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang
didapatselama masa belajar di sekolah, khususnya dalam penerapannya di lapangan
kerja/dunia kerja yang sesungguhnya.
• Mempelajari hal yang baru di dalam dunia
teknik, dengan mengikuti perkembangan budaya serta teknologi di perusahaan
tempat melaksanakan kerja praktek.
• Mematangkan teori-teori/ ilmu teknik yang didapatselama
masa belajar di sekolah, khususnya dalam penerapannya di lapangan kerja/dunia
kerja yang sesungguhnya.
PEMBATASAN
RUANG LINGKUP
a.Penjelasan mesin di industry.
b.
Memeriksa
dan perawatan mesin.
c.Menjamin ketersediaan
fasilitas produksi.
BAB
II
TINJAUAN
UMUM PERUSAHAAN
2.1.
SEJARAH PERUSAHAAN
FAZAR
RIZKI MOTOR didirikan sekitar 19 tahun yang lalu yaitu pada tahun 1995 letaknya
yang begitu strategis serta sangat mudah ditemukan,namun ke beradaan bengkel
ini sudah pindah beberapa kali,namun para pelanggannya masih setia.
Pada awal nya bengkel Fajar Rizki
didirikan oleh orang tua kepala bengkel yang sekarang,sehingga bengkel ini
turun menurun didirikan dan semakin berkembang.disini kita bisa service
KAKI-KAKI,TUNE UP,GANTI OLI dan lain lain.saya melaksanakan PRAKERIN di tempat
ini sangat senang sekali,ditempat ini karena kepala dan mekanikn bengkel nya
begitu ramah-ramah terhadap siapapun yang berada ditempat ini dengan begitu
saya bisa menyerap ilmu dengan nyaman. Identitas
Bengkel,yaitu:
nama
bengkel : FAZAR RIZKI
alamat
bidang
usaha : Ganti Oli,Tune Up,dan Kaki-Kaki
BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1. TINJAUAN UMUM
Sistem pelumasan mesin bensin
Gambar : 1 Sebuah Sistem Pelumasan.
Pelumasan
pelumas atau yang disebut dengan oli – merupakan bagian tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mobil secanggih apapun dipastikan tidak akan bisa bekerja. Pada manusia, pelumas adalah darah. Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Bila mutu pelumas jelek dan tercemar, mesin bisa rontok dalam waktu dekat. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin.
Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan? Jawaban yang paling sederhana adalah untuk mengatasi gesekan. Dua permukaan logam yang bergerak satu sama lain mempunyai gesekan. Fungsi pelumas adalah “memisahkan” dua permukaan logam yang saling bergesekan itu agar keausan dapat dikurangi. Jika tidak ada lapisan pelumas, bisa dibayangkan apa jadinya. Mesin bisa rontok !
Pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran. Selain itu juga berfungsi untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang nantinya akan “dititipkan” di filter oli setiap sirkulasi. Fungsi lain dari pelumas yang tidak kalah penting adalah untuk memaksimumkan kompresi dan mempertahankan tekanan. Jika tekanan yang hilang terlalu besar pembentukan seal (lapisan pelumas) yang tidak baik, mesin akan kehilangan tenaga sehingga konsumsi bahan bakar meningkat – yang berarti pemborosan biaya. Begitu vitalnya pelumas bagi kendaraan bermotor atau mesin-mesin industri sehingga memacu para ahli untuk tak hentinya berusaha menciptakan formula yang dapat menghasilkan suatu pelumas berkualitas tinggi.
Dulu, selama berabad-abad, orang menggunakan lemak binatang untuk mengurangi gesekan pada bantalan roda gerobak atau kereta pengangkut. Namun seratus tahun belakangan ini – sejak ditemukannya minyak bumi, perkembangan pelumas memasuki era baru. Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi mesin otomotif dan industri saat ini yang menuntut kecepatan mesin yang lebih tinggi. Mesin-mesin modern saat ini menghasilkan tenaga lebih besar, kapasitas tampung minyak pelumas di dalam mesin lebih kecil, temperatur operasi lebih tinggi dan juga menuntut interval pergantian pelumas yang lebih lama.
Fungsi Pelumas :
·
Mengendalikan
gesekan
·
Mencegah
keausan
·
Mendinginkan
mesin
·
Mencegah
korosi
·
Memelihara
mesin tetap bersih
·
Memaksimumkan
kompresi, mempertahankan tekanan
Gesekan dan Keausan :
·
Gesekan :
Hambatan yang menahan gerakan pada dua permukaan yang saling berkontak dan
bergerak relative.
·
Akibat
dari gesekan : timbul keausan, kehilangan energi, timbul getara (bunyi)
·
Keausan :
proses hilangnya sebagian material dari salah satu atau kedua permukaan yang
saling berkontak dan bergerak relative.
·
Akibat
dari keausan : mengurangi umur pakai mesin, mengurangi kinerja mesin
Bahan
dasar dan Aditif
Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari crude oil (minyak mentah). Tapi tidak semua crude oil bisa diolah menjadi base oil. Hanya minyak mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar pelumas. Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, ke dalam base oil ditambahkan aditif. Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound) dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam base oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk membersihkan mesin, mengurangi gesekan, meminimalkan keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.
Bahan dasar pelumas adalah base oil, yang didapat dari crude oil (minyak mentah). Tapi tidak semua crude oil bisa diolah menjadi base oil. Hanya minyak mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar pelumas. Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, ke dalam base oil ditambahkan aditif. Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound) dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam base oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi base oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk membersihkan mesin, mengurangi gesekan, meminimalkan keausan, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.
Memilih Pelumas
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan “kepentingan” mekanik. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Minyak pelumas terdiri dari berbagai jenis. Dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan persyaratan mesin yang telah ditentukan oleh pembuat mesin. Karena itu kenalilah mesin anda dan ketahuilah pelumas dengan spesifikasi apa yang direkomendasikan untuk digunakan. Mesin-mesin diesel berbahan bakar solar seperti truk atau angkutan umum berbeda kebutuhan pelumasnya dengan mobil yang berbahan bakar bensin. Karena itu ada pelumas yang dirancang khusus untuk mesin bensin, ada pula yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Tapi ada juga pelumas yang dapat digunakan untuk keduanya, untuk mesin bensin bensin sekaligus mesin diesel. Pelumas yang pada spesifikasinya tercantum kode ganda misalnya SG/CD, berarti pelumas tersebut dapat digunakan untuk mesin bensin (dengan spesifikasi SG) dan mesin diesel (dengan spesifikasi CD). Penyebutan kode SG terlebih dahulu menyatakan bahwa pelumas tersebut lebih diutamakan untuk mesin bensin.
Pelumas sangat menentukan kemampuan kerja sebuah mesin, baik otomotif maupun industri. Pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja dan keawetan sebuah mesin. Salah memilih pelumas bisa berakibat fatal. Dalam memilih pelumas ada dua hal yang harus diperhatikan dengan seksama yaitu : klasifikasi mutu pelumas (API Service) dan tingkat kekentalan pelumas (SAE).
Klasifikasi Mutu Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar mutu pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
Klasifikasi pelumas mesin berbahan bakar bensin ditandai dengan huruf S sedangkan untuk mesin diesel (berbahan bakar solar) ditandai dengan huruf C. Klasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan pelumas dimulai dari yang terendah adalah SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL (untuk mesin bensin) dan CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4 (untuk mesin diesel). Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata “API Service”, diikuti dengan klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan (SAE)
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan “lapisan” di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum. Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan. Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
Kalau standar API dipakai untuk mengukur standar mutu pelumas, maka untuk mengukur tingkat kekentalan pelumas dipakai standar SAE – Society of American Engineers.
Dalam pelumas dikenal dua tingkat kekentalan yaitu :
- Pelumas dengan kekentalan
tunggal (mono grade)
Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
2. Pelumas
dengan kekentalan ganda (multi grade)
Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya
SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll
Pelumas mono
grade hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Pelumas kategori ini memiliki
rentang yang relative sempit atau kecil terhadap perubahan temperatur. Kini
yang banyak digunakan adalah pelumas multi grade. Pelumas multi grade memiliki
rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar, sehingga lebih fleksibel
beradaptasi terhadap perubahan temperatur. Contohnya pelumas SAE 20W-50. Huruf
W pada SAE 20W-50 menunjukkan bahwa bila pelumas dipakai pada suhu rendah
(W=winter/dingin), pelumas akan bersifat seperti pelumas SAE 20. Sementara
angka 50 menunjukkan bahwa pada suhu tinggi (panas) pelumas bersifat seperti
SAE 50.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
beberapa jenis pelumas yang beredar di Indonesia.
Dibanding dengan pelumas mono grade, maka pelumas multi grade bisa disebut “dingin tidak beku, panas tidak cair”. Karena sifatnya yang fleksibel mempertahankan kinerja pada berbagai tingkatan suhu, maka pelumas ini relatif cocok dipakai untuk semua mesin.
beberapa jenis pelumas yang beredar di Indonesia.
Pelumas memegang
peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service
yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya.
Pada motor bakar,pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena di sini terdapat panas
terutama di sekitar torak dan silinder, sebagai akibat leadakan
dalam ruang pembakaran.
Tujuan utama
dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan,
keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar
adalah:
1. Menyerap dan
memindahkan panas.
2. Sebagai penyekat lubang antara torak dan
silinder sehingga tekanan tidak bocor
dari ruang pembakaran.
3. Sebagai
bantalan untuk meredam suara berisik dari bagian-bagian yang bergerak.
Pada sistem
pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya
pelumasan yang baik di dalam suatu kendaraan.
FUNGSI PELUMASAN
1.Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari
beberapa komponen, terdapat komponen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan
komponen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan
mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna
mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil
film).
2.Sebagai peredam
Piston,
batang piston dan poros engkol
merupakan bagian mesin menerima gaya
yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan
menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumas
berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang
terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
3.Sebagai anti karat
Sistem
pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak
langsung antar logam dengan udara maupun maupun air dan terbentuknya karat
dapat dihindari.
Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan adalah
1. dinding silinder dan torak
2. bantalan poros engkol dan batang penggerak
3. bantalan poros kam
4. mekanisme katup
5. pena poros
6. kipas pendingin
7. pompa
8. mekanisme pengapian
Fungsi dari oli pelumas :
1. Mengurangi keausan engine agar minimum.
2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.
3. Memindahkan panas.
4. Mengurangi suara engine
5. Sebagai perapat.
6. Membersihkan kompone-komponen engine.
3.2 KONSTRUKSI/MODEL
1. Mengurangi keausan engine agar minimum.
2. Mengurangi gesekan dan kehilangan tenaga yang diakibatkannya.
3. Memindahkan panas.
4. Mengurangi suara engine
5. Sebagai perapat.
6. Membersihkan kompone-komponen engine.
3.2 KONSTRUKSI/MODEL
A.Macam - macam sistem pelumasan
Sistem
pelumasan pada kendaraan baik mobil atau sepeda motor dapat kita kelompokkan
menjadi 3 macam yaitu :
1. Jenis percik ( splash type)
Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat mesin berputar, maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk mensirkulasikan minyak pelumas. Jenis inilah yang sekarang digunakan pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
1. Jenis percik ( splash type)
Pada jenis ini stang seher dilengkapi dengan sendok yang berada pada ujung bagian bawah dari stang seher . Sehingga saat mesin berputar, maka sendok pemercik akan memercikan oli yang di bak oli ke dinding silinder dan bearing. Jenis ini memiliki konstruksi yang sangat sederhana , namun sulit untuk melumasi bagian - bagian yang memiliki celah lebih sempit . Karena itu sistem pelumasan tipe ini sudah tidak lagi digunakan.
2. Jenis tekanan ( pressure feed type )
Pada jenis ini sistem pelumasan menggunakan pompa oli yang berguna untuk mensirkulasikan minyak pelumas. Jenis inilah yang sekarang digunakan pada kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor.
Adapun pompa oli yang digunakan ada bermacam - macam yaitu :
- model roda gigi ( gear type )
·
model
trocoid
3. Jenis kombinasi
Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1 dan tipe 2 .
Pada sistem pelumas tipe ini adalah penggabungan dari sistem pelumas tipe 1 dan tipe 2 .
B.Tipe-tipe penggunaan sistem
pelumasan pada mesin bermotor
1.Engine 2 Langkah (2TAX)
Dalam engine dua langkah, oli
pelumas dicampurkan dengan sebuah perbandingan campuran dengan bahan bakar, dan
dimasukkan dalam tangki. Campuran oli dan bahan bakar dikabutkan melalui
karburator kedalam ruang engkol disini melumasi bagian-bagian bergerak engine.
2.Tipe
system pelumasan panci kering
Beberapa engine menggunakan sistem
pelumasan panci kering. Oli pelumas dikumpulkan pada sebuah tangki atau
penampung yang terpasang dilluar rangkaian engine. Pengaliran dilakukan dengan
tekanan menuju rangkaian mesin oleh pompa oli pengalir dan disebarkan
kebagian-bagian yang bergerak oleh saluran serambi utama atau pembuluh
(saluran-saluran halus) dalam engine. Setelah melumasi komponen yang
bermacam-macam, oli jatuh dipanci oli dibagian bawah engine dimana sebuah pompa
pembilas mengambil oli tersebut dan mengembalikan ke penampung / tangki oli
untuk disirkulasikan ulang.
Gambar : 3 Sistem
Pelumasan Panci Kering.
3.Engine stationer 4 langkah kecil
mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling bagian-bagian setengah bagian bawah engine.
Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli menembus bagian-bagian bawah yang bergerak.
mesin-mesin stationer 4 langkah kecil seperti pemotong rumput, menggunakan sistem pelumasan tipe ciprat / percik. Ketika poros engine berputar, bantalan ujung besar batang torak terendam didalam penampung oli, memercikan oli disekeliling bagian-bagian setengah bagian bawah engine.
Skop kecil terkadang dipasangkan pada ujung besar batang torak untuk membantu proses pengambilan oli. Apabila putaran engine meningkat bagian kabutan tipis oli menembus bagian-bagian bawah yang bergerak.
4.Sistem
penyaringan tipe aliran penuh
sistem
penyaringan tipe aliran penuh dan penyaringan tipe by-pass adalah bahwa sistem
aliran penuh menggunakan sebuah elemen kertas atau model kaleng atau cartridge
yang terpasang antara pompa oli dan saluran utama oli, untuk menyaring semua
partikel ukuran besar sebelum menggores bantalan dan bagian-bagian penggerak
lain.
Gambar : 4 Sringan Oli
Aliran Penuh.
5.Sistem penyaringan tipe by-pass
sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa tersaring.
sistem penyaringan tipe by-pass menggunakan sebuah elemen saringan serupa, terpasang pada sisi tekanan dari pompa dan oli yang disaring kembali ke panci oli. Sebuah pembatas dipasang sehingga kira-kira 10 % dari oli yang dialirkan pompa tersaring.
Gambar : 5 Saringan oli By-pass.
6.Sistem pelumasan mesin tipe
tekanan
sistem
pelumasan mesin tipe tekanan memiliki tambahan sebuah saringan pengambil
(saringan kasar) dari pengayak baja selain telah dilengkapi saringan oli dengan
elemen kertas (saringan halus). Saringan tambahan ini dipasangkan pada panci
oli pada sisi masuk pompa oli dan terdiri dari sebuah saringan kasar atau
pengayak. Fungsi primernya adalah untuk mencegah pertikel-pertikel besar
terisap naik ke pompa oli atau saluran oli.
Tipe-tipe perbedaan pompa oli pelumas:
Tipe-tipe perbedaan pompa oli pelumas:
1. Pompa roda gigi.
2. Pompa rotor.
3. Pompa sabit.
2. Pompa rotor.
3. Pompa sabit.
Dua tipe indikator tekanan oli yang digunakan pada
engine untuk menunjukkan kerusakan /gangguan tekanan oli :
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.
Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.
1. Lampu peringatan.
2. Pengukur tekana oli.
Beberapa pabrik memasang sebuah magnet kecil pada pengetap panci oli yang menarik dan memegang partikel-partikel logam besi untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk kepompa karena dapat menyebabkan kerusakan. Magnet akan dibersihkan ketika melakukan penggantian oli.
3.3 NAMA BAGIAN DAN FUNGSI
Komponen-komponen Sistem Pelumasan :
Oil Pressure Switch
Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.
Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.
Karter atau panci oli
Oil Pressure Switch
Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang mengaktifkan lampu peringatan bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.
Oil Pump
Suatu komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pump dan memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.
Oil Strainer
Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang di saluran masuk oli untuk memisahkan partikel yang besar dari oli.
Karter atau panci oli
terletak
pada bagian bawah engine untuk menyimpan oli yang diperlukan untuk pelumasan
engine.
Tutup pengisi oli
Tutup pengisi oli
ketika
dibuka, menyediakan sebuah ruang yang memungkinkan oli dapat dimasukan kedalam
engine.
Tongkat kedalaman
merupakan
batang yang dapat dicabut dengan mudah yang digunakan untuk menjelaskan jumlah
oli engine dengan benar.
Katup pembebas tekanan oli
memungkinkan
takanan oli yang berlebihan untuk kembali ke panci oli, termasuk ketika engine
dingin (oli pekat), untuk mengurangi kemungkinan kerusakan komponen-komponen
sistem pelumasan.
saringan oli
saringan oli
dipasangkan
untuk menghalangi partikel-partikel kotoran terbawa masuk oleh oli engine yang
dapat menimbulkan kerusakan engine.
Katup By-pass
dipasangkan
yang memungkinkan oli tidak tersaring dan masuk ke engine dengan jalan pintas
ketika saringan buntu/ penuh klotoran.
Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa,
Saluran Serambi Utama dan pipa-pipa,
sebagai
dipelumas menuju engine.
Pendinginan oli
sesuatu
yang dipasang untuk mendinginkan oli pelumas dengan memindahkan kelebihan panas
dengan pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin.
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV))
Katup Ventilasi Ruang Engkol (Positif Crankcase Ventilation (PCV))
dirancang
untuk membuang kebocoran asap yang dihasilkan oleh pembakaran-pembakaran yang
masuk keruang engkol. Asap ini dihasilkan karena tekanan pada engine yang
meningkat, dihasilkan karena kebocoran perapat oli pada silinder.
Gambar : 2 Positive
Crankcase Valve (PCV)
3.4 CARA KERJA

Prinsip kerja sistem pelumasan:
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang diputarkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
Oli diangkat dari bak oli ( carter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang diputarkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap.
Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah ( 1 ½ ) lingkar dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga
proses
pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau
tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rocker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rocker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bawah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rocker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak rocker arm ( Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bawah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter ( crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case)
Apabila
mesin mulai distart, gesekan antara bagian-bagian mesin akan mengurangi tenaga
mesin. Oli pelumas yang memberikan pelumasan secara tetap pada bagian-bagian
mesin untuk mencegah dan membatasi keausan. Pelumasan ini dilakukan oleh sistem
pelumasan mesin.
3.5
GANGGUAN-GANGGUAN
A.PERUBAHAN WARNA MINYAK MESIN
1.Warna merah berarti minyak tercampur bensin
2.Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
3.Warna susu berarti bercampur dengan air
4.Warna coklat berarti bercampur dengan karbon
B.Lima kondisi yang mengotori oli pelumas:
1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi bercampur dengan oli.
4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston kedalam ruang engkoll.
5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
1.Warna merah berarti minyak tercampur bensin
2.Warna kelabu berarti bercampur serbuk bantalan
3.Warna susu berarti bercampur dengan air
4.Warna coklat berarti bercampur dengan karbon
B.Lima kondisi yang mengotori oli pelumas:
1. Kotoran karbon dari pembakaran engine.
2. Debu dan kotoran yang terbawa masuk ke engine oleh oleh udara atau bahan bakar.
3. Bagian yang halus dari logam, merupakan hasil dari keausan engine, menjadi bercampur dengan oli.
4. Bahan bakar liar dan pembakaran menghasilkan kebocoran melalui ring-ring piston kedalam ruang engkoll.
5. Kondensasi / pengembunan air dari udara yang melalui engine.
C.Kondisi yang terasa pada saat
mesin hidup:
1.Mesin
terasa tidak stabil karena tingkat kekentalan sudah mengurang
2.Apabila
saringan oli bocor dapat mengakibatkan mengurangnya oli di dalam mesin
3.Bila
pompa oli tidak berfungsi dapat mengakibatkan hal yang fatal yaitu turun mesin
karena gesekan yang terjadi sangat keras pada komponen yang bergesekan
4.Tercampur
dengan bahan material
5.Tercampur
dengan air
3.6 Keselamatan kerja
1.Memakai
baju praktek saat melakukan pekerjaan
2.Memakai
sepatu bengkel agar terhindar dari kecelakaan
3.Memakai
topi agar terhindar dari cairan benda
yang dapat mengakibatkan kecelakaan
3.Hati-hati
dalam membongkar dan memasang komponen
4.Simpan
komponen yang telah di bongkar di tempat yang agar tidak hilang atau ruksak
5.Teliti
dalam mengamati/mengecek komponen yang akan di periksa agar tidak salah dalam membenarkan
kerusakannya
BAB IV
PELAPORAN
PEMERIKSAAN
CARA PEMERIKSAAN MINYAK PELUMAS
1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
2. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali dengan tepat.
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
6. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
7. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
8. Periksa perubahan warna minyak mesin
1. Tempatkan kendaraan ditempat yang rata
2. Apabila kendaraan habis perjalanan/ panas, tunggu 30 menit
3. Apabila kendaraan dalam kondisi dingin hidupkan 1-3 menit kemudian matikan
4. Tarik batang pengukur minyak dan bersihkan dengan kain lap, kemudian masukkan kembali dengan tepat.
5. Tarik kembali batang pengukur kemudian perhatikan :
6. Periksa volume minyak ,harus pada level F dan L pada batang pengukur
7. Periksa Viskositas (kekentalan minyak) dengan jari tangan
8. Periksa perubahan warna minyak mesin
PENGUKURAN
Cara pengukuran minyak pelumas atau
oli dapat di lakukan dengan cara menuangkan oli yang bekas dan baru ke dalam
wadah berbeda,lalu lakukan percobaan dengan menumpah kan oli tersebut ke tempat
yang datar.apabila oli menggumpal berarti oli tersebut masih bagus tingkat
kekentalan nya,namun apabila oli berceceran oli tersebut sudah tidak layak
pakai,karena apabila di pakai dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen yang
bergesekan dalam mesin
KESIMPULAN GANGGUAN
Jadi gangguan pada pelumasan sangat
lah berbahaya,karena pelumasan sangat penting dalam kinerja mesin.apabila
sistem pelumasan tidak ada maka gesekan pada komponen akan sangat keras dan
komponen akan cepat aus.
Memasang dan menyetel
1.Mengganti
oli
1).Pertama-tama
sebelum membuka baud pembuangan sediakan terlebih dahulu wadah untuk menampung
oli yang akan dikeluarkan
2).Buka
terlebih dahulu baud pembuangan oli pada panci oli dengan menggunakan kunci
shock 17
3).Setelah
oli keluar tunggu beberapa menit agar semua oli keluar yang ada di dalam mesin
4).Setelah
oli keluar semua tutup kembali baut pembungan oli
5).Lalu
buka temler/tutup pengisian oli yang ada di kepala silinder
6).Masukkan
oli dengan menggunakan corong agar oli masuk dengan rapih
7).Setelah
semua tertuang,tutup kembali temler/penutup pengisian oli
2.Pompa
Oli
Membongkar:
1).Turunkan
terlebih dahulu oli seperti langkah penggantian oli
2).Buka
baut yang ada pada panci oli menggunakan kunci letter T 10
3).Setelah
terbuka,lepaskan pompa oli yang ada di dalam panci oli dengan menggunakan kunci
letter T 12
Memasang:
1).Pasangkan
kembali pompa oli pada blok mesin menggunakan kunci letter T 12
2).sebelum
memasangkan panci oli,lapisi terlebih dahulu lapisan panci oli yang akan
menempel pada blok mesin menggunakan threebonds agar tidak terjadi kebocoran
3).lalu
pasangkan panci oli menggunakan kunci letter T 10
3.Saringan
oli
Membongkar
1).Lepaskan
saringan oli yang menempel pada blok mesin dengan menggunakan kunci Timing
Chain
Memasang
1).Sebelum
di pasangkan kembali lihat terlebih dahulu saringan oli bila ada bahan material
yang terdapat di dalam saringan oli
2).Setelah
di cek,pasangkan kembali menggunakan kunci Timing Chain
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pelumasan merupakan sistem yang sangat
penting dalam kinerja mesin,karena system pelumasan berfungsi untuk meredam
gesekan atau melemaskan mesin pada saat mesin menyala,karena apabila tidak
adanya system pelumasan akan terjadinya getaran yang kencang bila mesin di
hidupkan
Namun
gejala yang sering terjadi adalah kerusakan yang sangat fatal bahkan mesin bisa
sampai over houl akibat oli yang tidak mengalir ke atas yang di sebab kan oli
rusaknya pompa oli atau berkurang nya oli karena terjadi kebocoran.
SARAN
Dengan
segenap kekurangan keterbatasan yang di miliki, penulis menyarankan bagi semua pembaca khususnya
siswa/siswi SMK Ma'arif Garut terutama
adik kelas agar lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program yang di adakan di sekolah
dan bagi semua teman perjuangan agar
tetap bersemangat dan berjuang dalam mengembangkan potensi diri dan menjaga nama baik sekolah.
Sebuah
karya pasti mempunyai kelebihan dan juga kelemahan penulis merasa bahwa karya yang telah di buat ini
masih banyak kekurangannya oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan
saran dan kritik yang dapat membangun
semangat kami agar dapat membuat yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun saran dari penulis adalah sebagai
berikut:
1. kepada
pihak sekolah SMK Ma'arif Garut agar tetap menyelenggarakan program
prakerin sebagai bekal kami dalam memasuki dunia industri di
kemudian hari.
2.
dan kepada pihak sekolah
tingkatkan lagi kualitas monitoring demi kenyamanan
kita semua.
3. pada
pihak perusahaan dalam hal ini NUGRAHA MOTOR agar
senantiasa berpartisipasi
membantu program pendidikan terutama tidak segan memberikan
bekal ilmu di lapangan bagi peserta prakerin peran serta pihak perusahaan
turut membantu pula menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai di
lapangan kerja nanti.
Where to Go: Blackjack, Casino, and Table Games - Dr.
BalasHapusWhere to go: 경기도 출장안마 Blackjack, Casino, and 문경 출장마사지 Table Games 1 of 15; 2 of 15; 3 of 15; 4 과천 출장안마 of 15; 5 of 15; 6 of 15; 7 원주 출장마사지 of 15; 8 of 15; 9 거제 출장샵 of 15.10.